Harga diri seorang muslim bisa dilihat dari sifat malunya, terutama wanita…rasa malu merupakan bagian penting dari muru’ahnya..
Disebutkan dalam sebuah hadits:
“Keimanan itu ada tujuh puluh sekian cabang atau keimanan itu ada enam puluh sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan La ilaha illallooh dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu itu adalah cabang dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)
Jika rasa malu itu hilang dari
dalam diri manusia, maka akan tercipta berbagai tindakan yang jauh dari
norma-norma (baik norma sosial maupun agama), terjadi
kesewenang-wenangan, tidak ada rasa risih bagi seseorang ketika
melakukan kemaksiatan, merasa aman dari dosa yang telah dilakukan, dan
lain sebagainya… Hilangnya rasa malu menimbulkan sifat
takabbur atas tindakan tercela yang telah dilakukan jika penempatan rasa
malu itu ditempatkan bukan pada tempatnya…
Dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al
Anshori Al Badri rodhiyalloohu’anhu, ia berkata: Rosulullooh
sholalloohu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di antara ungkapan
yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: Jika engkau
tidak (memiliki) malu, (maka) berbuatlah semaumu (sesukamu).” [HR.
al-Bukhori]
Hilangnya rasa malu dalam melakukan kemaksiatan adalah suatu musibah…
Terkadang diamnya seseorang atas suatu perkara yang menarik hatinya bukan berarti seseorang itu acuh tak acuh terhadap perkara tersebut, tapi rasa malu menahannya untuk tidak melakukan perbutan yang sia-sia dan menimbulkan malapetaka…
Terkadang diamnya seseorang atas suatu perkara yang menarik hatinya bukan berarti seseorang itu acuh tak acuh terhadap perkara tersebut, tapi rasa malu menahannya untuk tidak melakukan perbutan yang sia-sia dan menimbulkan malapetaka…
Nas’alullooh assalama’ah wal ‘afiyyah
Sumber :Ummu aisyah
0 komentar :
Posting Komentar